Selasa, 31 Maret 2020

Bank BNI Terus Memaksimalkan Pelayanannya di Tengah Wabah Virus Corona

Sumber: google.com


Terkait risiko tingginya penularan Virus Corona (Covid-19), membuat pemerintah mengimbau masyarakat agar melakukan aktivitas di rumah. Dan tentunya hal ini membuat Bank BNI terus memaksimalkan pelayanan nya untuk nasabah yang tidak dapat keluar rumah.

Dilansir dari laman Finansial.bisnis, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus mendukung penuh himbauan pemerintah terkait Work From Home. Layanan BNI Call 1500046 tetap bertugas secara prima untuk membantu nasabah yang memerlukan layanan perbankan BNI.

"Nasabah tetap dapat menghubungi Layanan Phone Banking BNI Call 1500046 selama 24 jam untuk mendapatkan bantuan dari petugas tanpa harus meninggalkan rumah. BNI Call 1500046 dapat melayani permintaan informasi, perubahan data, penanganan keluhan dan transaksi melalui BNI Phone Banking," ujar Rahmat Pertinda, Pemimpin Unit Pusat Layanan Pelanggan di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (17 Maret 2020).

Rahmat menambahkan, pada situasi ini nasabah dapat memanfaatkan layanan E Channel BNI seperti Mobile Banking, Internet Banking, SMS Banking, dan ATM. Apabila mengalami kendala, silakan hubungi 1500046.

Corporate Secretary BNI Meiliana mengatakan apabila tetap membutuhkan layanan perbankan di cabang, masyarakat pun tidak perlu khawatir karena di setiap kantor cabang, BNI menerapkan protokol pengamanan Virus Corona.

Protokol tersebut antara lain protokol tindakan Preventif terhadap virus Corona, yaitu berupa pengecekan suhu tubuh kepada semua orang yang masuk dan keluar dari Kantor Cabang. Menyiapkan Hand Sanitizer di lokasi-lokasi yang mudah dijangkau oleh nasabah. Hand Sanitizer juga disiapkan pada para petugas di front office yang bertemu langsung dengan masyarakat, seperti Teller dan Customer Service.


Ada Virus Corona, Bank BNI Ajak Nasabahnya Bertransaksi Lewat Phone Banking

Sumber: google.com


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kini terus memaksimalkan pelayanannya ditengah risiko tingginya penularan Virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Dengan bantuan teknologi, nasabah Bank BNI tetap bisa bertransaksi dan berinteraksi dengan petugas bank BNI melalui Contact Center tanpa harus keluar rumah.

Dilansir dari laman CNBC Indonesia, mengingat imbauan pemerintah untuk mencegah penyebaran Virus Corona itu. Bank BNI juga mendukung penuh imbauan pemerintah terkait Work From Home untuk petugas yang bekerja melayani nasabah BNI Corona di Layanan BNI Call 1500046.

"Nasabah tetap dapat menghubungi Layanan Phone Banking BNI Call 1500046 selama 24 jam untuk mendapatkan bantuan dari petugas tanpa harus meninggalkan rumah. BNI Call 1500046 dapat melayani permintaan informasi, perubahan data, penanganan keluhan dan transaksi melalui BNI Phone Banking," ujar Pemimpin Unit Pusat Layanan Pelanggan BNI, Rahmat Pertinda di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (17/3/2020).

Tak hanya itu saja, jika nasabah memang membutuhkan layanan perbankan di Cabang Bank BNI. Maka masyarakat tak perlu khawatir, karena petugas BNI yang berada di setiap kantor cabang telah menerapkan protokol pengamanan virus Corona.

Protokol tersebut antara lain protokol tindakan Preventif, yaitu berupa pengecekan suhu tubuh kepada semua orang yang masuk dan keluar dari Kantor Cabang BNI. Menyiapkan Hand Sanitizer di lokasi-lokasi yang mudah dijangkau oleh nasabah. Hand Sanitizer juga disiapkan pada para petugas di front office yang bertemu langsung dengan masyarakat, seperti Teller dan Customer Service.



Sumber: Inews.id

Selasa, 19 November 2019

Kasus Yang Menimpa BNI Ambon, Tak Pengaruhi Harga Saham

Sumber: google.com


Menanggapi kasus yang terjadi pada BNI Ambon, Bank BNImenyatakan bahwa itu tidak berpengaruh terhadap harga saham dari di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara nasional.

“Kalau berkaca dari kasus BNI Ambon ini sebenarnya secara nasional tidak ada permasalahan atau pengaruh langsung. Karena di bursa efek kan kita lihat skala perusahaan BNI-nya dan dari bursa efek belum ada urgensi untuk haruskah minta penjelasan langsung dari BNI Ambon atau apa. Ini mungkin masalahnya masih sebatas di cabang jadi dari sahamnya sendiri tidak ada masalah,” tukas Alberto Dachi, kepala BEI perwakilan Maluku seperti yang dilansir dari laman Mimbarrakyatnews (15/11).

Kalau harga saham turun diakui Berto, lebih ke sektoral. Sebab beberapa saham perbankan secara umum ini memang sedang mengalami turun harga sahamnya. Tapi kalau untuk pergerakan harga saham, tidak mempengaruhi secara langsung dari BNI Ambon.

“Mungkin lebih ke keadaan saja. Kondisi ekonomi itu kan kemarin sempat ada penurunan suku bunga juga gitu kan, mungkin secara jangka pendek di sektor perbankan lagi sedang turun tapi nanti biasanya secara jangka panjangnya khan bisnisnya akan pulih lagi,” ungkapnya.

Dirinya lantas menghimbau kepada para investor agar jangan terlalu panik menanggapi berita-berita seperti yang terjadi pada kasus pembobolan BNI Ambon karena tidak terkait harga saham. Kalaupun ada permasalahan apapun, dari bursa efek pasti akan meminta penjelasan langsung kepada BNI pusat.

“Tidak ada pengaruh secara signifikan baik penurunan atau peningkatan, masih normal-normal saja karena kita kan pergerakan sektornya beda, pasar modal dan perbankan. Jadi investor tidak usah panik lah. Sampai sekarang nggak ada urgensi seperti itu bahkan tidak ada suspensi perdagangan saham dan lainnya. Karena ini sifatnya mungkin lebih ke permasalahan di cabang. Kalau investor yang punya saham anjurannya jangan terlalu panik berlebihan menanggapi. Tetap tenang, sebab semua aman,” tutupnya.



BNI Ambon Mengunjungi Kemenhumkam Untuk Kemajuan Ekonomi Maluku Tumbuh Lebih Baik

Sumber: google.com


Direktur Kredit BNI, Ibu Diona bersama Stenli (Staf) melaksanakan kunjungan ke Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM (Kemenhumkam) Maluku pada Selasa (01/11).

Hal ini dilakukan agar permasalahan dalam jaringan yang terjadi di kantor BNI Ambon dapat diketahui, yang kemudian bisa meningkatkan eskpansi kredit.

Adanya kunjungan Direktur Kredit BNI Ambon ini kemudian diterima langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Priyadi dengan sangat baik.

Dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Maluku, Direktur Kredit BNI Ambon mengerti akan adanya salah satu syarat dalam pemenuhan pengajuan kredit untuk masyarakat adalah adanya kerjasama dengan notaris dibawah pengendalian Kanwil Kemenkumham Maluku.

Terkait dengan syarat (surat-surat) dalam pemenuhan pengajuan kredit, Kakanwil mengatakan bahwa hal ini nyatanya sangat penting dan butuh kerjasama dari pihak bank dalam hal ini BNI Ambon sendiri agar jelas urusannya mengenai hak maupun kewajiban yang harus ditanda tangani bersama.

Lebih lanjut Kakanwil mengatakan soal notaris beberapa waktu yang lalu telah dilakukan pelantikan majelis pengawas notaris. Yang berarti bila ada sebagain dari notaris yang nakal maka akan langsung ditindak sesuai dengan kode etik yang berlaku.

Pertemuan Kakanwil dengan Direktur Kredit BNI Ambon ini berlangsung dengan hikmat dan penuh kekeluargaan serta mendapatkan kesepakatan bersama.



Walau Direksi BNI Dirombak, Achmad Baiquni Tetap Jabat Posisi Dirut BNI

Sumber: google.com


Setelah Bank Mandiri dan Bank Tabungan Negara, kini giliran PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat siang ini (30/8/2019).

Hasilnya, Achmad Baiquni masih ditetapkan sebagai Direktur Utama BNI. Dia sebelumnya diangkat dalam RUPS BNI pada 17 Maret 2015 dan mendapat persetujuan dari OJK pada 16 April 2015.

Lahir tahun 1957, Baiquni memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S1) dari Universitas Padjadjaran dan Sarjana (S2) dari Business Management, Asian Institute of Management, Makati, Filipina.

Sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur Keuangan BRI (2010 - 2015), Direktur Bisnis Usaha Kecil Menengah dan Syariah BNI (2008-2010), Direktur Korporasi BNI (2006 - 2008) dan Direktur Konsumer BNI (2003-2006).

Selain itu Achmad Baiquni,  RUPSLB juga memutuskan pergantian satu direktur yakni Ario Bimo menggantikan Catur Budi Harto yang diberhentikan. Ario Bimo sebelumnya General Manager (GM) BNI Cabang Tokyo, Jepang. Selain itu juga ada perombakan jabatan Direktur, meskipun mayoritas wajah lama di BNI masih bertahan.

"[BNI] Kemungkinan ada perubahan pengurus. Direksi dan Komisaris," kata Gatot di Menara BTN, Kamis (29/8/2019).

Menurut Gatot, Komisaris baru BTN Marwanto juga dipindahkan dari BNI sehingga ada posisi kosong dari jajaran Komisaris di BNI.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo sebelumnya sudah memberi sinyal kemungkinan ada pergantian direksi dan komisaris pada BBNI.




Sumber: Cnbcindonesia.com

Selasa, 08 Oktober 2019

Dibalik Penghargaan Agus Mulyana The Most Committed GRC Leader 2019

Sumber: google.com


Dalam akun Instagram pribadinya @amulyana46, pria yang akrab disapa Amul ini mengaku bangga sekaligus merasa terhormat atas pencapaian yang berhasil ia gapai. Penghargaan ini menjadi bukti apresiasi nyata yang disematkan dewan juri kepada kinerja Amul. Menjadi sebuah kebanggaan dan kehormatan tersendiri bagi saya selaku Direktur Kepatuhan bank BJB didapuk sebagai The Most Committed GRC Leader 2019.

Agus Mulyana membuktikan bahwa dirinya layak menjadi Direktur Bank BJB. Diketahui Bank BJB dan Agus Mulyana berhasil menyabet penghargaan TOP GRC (Governance, Risk & Compliance) 2019.

Tentu saja dibalik pernghargaan yang diterima Agus Mulyana dan Bank BJB tidak luput dari kerja sama  insan Bank BJB yang senantiasa menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik alias good corporate governance (GCG) dalam setiap langkah usahanya untuk mewujudkan BJB lebih baik, kata Amul.

Kinerja manajemen risiko yang dicatatkan Bank BJB memang terbukti sangat baik. Salah satu indikatornya, rasio kredit macet alias Non Performing Loan (NPL) bank bjb Semester I 2019 terjaga di level 1,7% atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan per Mei 2019 sebesar 2,61%.

Catatan positif ini ikut diciptakan di bawah polesan tangan dingin Agus Mulyana yang sempat menjabat sebagai direktur kepatuhan dan manajemen risiko hingga pengujung April 2019. Pola manajemen risiko yang diterapkan Bank BJB selama ini terbukti berhasil memberi rasa aman sekaligus menunjang pertumbuhan perusahaan.

Berbagai langkah pengambilan keputusan usaha yang dijalankan perbankan juga bisa terhindar dari risiko merugikan bahkan mendorong ekspansi keuntungan pada level optimal. Penghargaan ini diberikan setelah melalui proses penjurian yang sangat ketat oleh dewan juri yang terdiri dari berbagai pihak yang kompeten, termasuk di antaranya Majalah Top Business, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Indonesia Risk Management Professional Association (IRMAPA), Institute Compliance Professional Indonesia (ICoPI), dan Asia Business Research Center.

 Para juri menilai bahwa sistem, infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (GCG), manajemen risiko dan manajemen kepatuhan di bank bjb memuaskan. Performa seperangkat indikator ukur itu menunjukkan bank bjb berada di tingkat yang Sangat Baik dalam konteks manajemen risiko, sehingga bank bjb juga mendapatkan penghargaan TOP GRC 2019 #4 Stars.

Dari segi kinerja, perseroan juga memperlihatkan tren positif. Tercatat total aset bank bjb berhasil tumbuh 6,4% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp120,7 triliun. Pertumbuhan aset ini didukung oleh penghimpunan DPK sebesar Rp95,1 triliun atau tumbuh sekitar 7% yoy. Sedangkan untuk laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp803 miliar. Untuk total kredit yang disalurkan mencapai Rp78,2 triliun atau tumbuh sebesar 8,2% yoy.




Sumber: ayobandung.com

Siap Hadapi Era Digital, Bank BJB Kembangkan E-Money Server

Sumber: google.com


Di tengah perkembangan arus digitalisasi yang melaju semakin kencang, industri perbankan dituntut untuk terus melakukan inovasi dalam rangka merespon kebutuhan konsumen. Perubahan di berbagai lini kehidupan membuat masyarakat sebagai konsumen produk dan jasa perbankan juga membutuhkan layanan transaksi keuangan yang serba mudah dan cepat.

Terpilihnya beberapa jajaran manajemen baru bank BJB seperti Agus Mulyana diharapkan dapat memenuhi tantangan perkembangan digital ditengah persaingan yang kian kompetitif. Saat ini, jajaran direksi dipimpin oleh Yuddy Renaldi sebagai Direktur Utama, Agus Mulyana sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Rio Lanasier sebagai Direktur Konsumer dan Ritel serta Tedi Setiawan sebagai direktur operasional.

Sementara jajaran komisaris diisi Farid Rahman sebagai Komisaris Utama Independen, Eddy Iskandar Muda Nasution dan Muhadi sebagai Komisaris, serta Fahlino F. Sjuib dan Yayat Sutaryat sebagai Komisaris Independen.

Bank dengan kode emiten BJBR ini berhasil menorehkan kinerja positif pada Triwulan II 2019. Bank BJB mencatatkan aset sebesar Rp120,7 triliun atau tumbuh sebesar 6,4% year on year yang didukung oleh penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp95,1 triliun atau tumbuh 7% y-o-y.

Total kredit meningkat 8,2% menjadi sebesar Rp78,2 triliun. Kinerja bisnis tersebut membuat bank BJB berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp803 miliar.

Berbagai hasil positif ini diperoleh berkat komitmen bank bjb untuk senantiasa meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Berbagai terobosan terus dilakukan guna merespon kebutuhan nasabah akan kemudahan dan kecepatan transaksi keuangan.

”Peningkatan layanan diharapkan menjadi pondasi bank BJB untuk mencapai visi menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia lewat bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Direktur Utama bank BJB pada sesi pemaparan kinerja dalam acara Analyst Meeting Triwulan II 2019 di Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Dalam konteks memenuhi kebutuhan transaksi digital, Agus Mulyana bersama dengan bank BJB telah melakukan berbagai langkah strategis. Untuk percepatan bisnis dan peningkatan layanan kepada nasabah, bank BJB akan melakukan pengembangan digitalisasi produk dan layanan, dengan rencana pengembangan jangka pendek yang akan dilakukan yaitu melakukan akselerasi pembangunan beberapa produk dan layanan elektronik serta digital banking antara lain:
  • Pengembangan e-money server based untuk transaksi menggunakan QR Code.
  • Perluasan fitur dari mobile banking bank BJB termasuk BJB Digi yang lebih user friendly.
  • Integrasi bisnis digital dengan perusahaan Fintech termasuk e-commerce.
  • Self service banking machine atau e-kiosk dan transaksi menggunakan chat bot.

Sedangkan untuk pengembangan jangka panjang dalam digitalisasi layanan, bank bjb akan mengoptimalkan kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam bentuk elektronifikasi layanan pengelolaan keuangan daerah, antara lain digitalisasi layanan publik, digitalisasi Pemerintahan Daerah dan mendukung program Smart City.

Beberapa program kolaborasi dengan Pemerintah Daerah yang telah berjalan antara lain layanan Pembayaran PBB-P2, E-Channel Samsat (E-Samsat), Tabungan Samsat (T-Samsat), Samsat Jawa Barat Ngabret/Bergerak Cepat (SAMSAT J’bret), Samsat Banten Hebat (SAMBAT), Internet Banking Corporate (IBC) dan Kartu Kredit Pemerintah (KKP).

"Kami meyakini di dalam setiap perubahan akan selalu ada peluang dan tantangan untuk dihadapi. Bank BJB siap menghadapi tantangan-tantangan baru ini dan membuktikan bahwa bank BJB merupakan bank yang adaptif dan dinamis dalam merespon kebutuhan layanan transaksi nasabah,"  ujar Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi.




Sumber: ayobandung.com