![](https://pindainews.com/storage/post/tahun-ini-bank-bjb-fokus-pada-tiga-hal-19443341.jpg) |
Sumber: google.com |
Di tengah perkembangan arus digitalisasi yang melaju semakin
kencang, industri perbankan dituntut untuk terus melakukan inovasi dalam rangka
merespon kebutuhan konsumen. Perubahan di berbagai lini kehidupan membuat
masyarakat sebagai konsumen produk dan jasa perbankan juga membutuhkan layanan
transaksi keuangan yang serba mudah dan cepat.
Terpilihnya beberapa jajaran manajemen baru bank BJB seperti Agus Mulyana diharapkan dapat memenuhi tantangan perkembangan digital ditengah persaingan yang kian
kompetitif. Saat ini, jajaran direksi dipimpin oleh Yuddy Renaldi sebagai
Direktur Utama, Agus Mulyana sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko,
Rio Lanasier sebagai Direktur Konsumer dan Ritel serta Tedi Setiawan sebagai
direktur operasional.
Sementara jajaran komisaris diisi Farid Rahman sebagai
Komisaris Utama Independen, Eddy Iskandar Muda Nasution dan Muhadi sebagai
Komisaris, serta Fahlino F. Sjuib dan Yayat Sutaryat sebagai Komisaris
Independen.
Bank dengan kode emiten BJBR ini berhasil menorehkan kinerja
positif pada Triwulan II 2019. Bank BJB mencatatkan aset sebesar Rp120,7
triliun atau tumbuh sebesar 6,4% year on year yang didukung oleh penghimpunan
Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp95,1 triliun atau tumbuh 7% y-o-y.
Total kredit meningkat 8,2% menjadi sebesar Rp78,2 triliun.
Kinerja bisnis tersebut membuat bank BJB berhasil mencatatkan laba bersih
sebesar Rp803 miliar.
Berbagai hasil positif ini diperoleh berkat komitmen bank bjb
untuk senantiasa meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Berbagai
terobosan terus dilakukan guna merespon kebutuhan nasabah akan kemudahan dan
kecepatan transaksi keuangan.
”Peningkatan layanan diharapkan menjadi pondasi bank BJB untuk mencapai visi menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia
lewat bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Direktur Utama bank BJB pada sesi pemaparan kinerja dalam acara Analyst Meeting Triwulan II 2019 di
Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Dalam konteks memenuhi kebutuhan transaksi digital, Agus Mulyana bersama dengan bank BJB telah melakukan berbagai langkah strategis. Untuk percepatan bisnis dan
peningkatan layanan kepada nasabah, bank BJB akan melakukan pengembangan
digitalisasi produk dan layanan, dengan rencana pengembangan jangka pendek yang
akan dilakukan yaitu melakukan akselerasi pembangunan beberapa produk dan
layanan elektronik serta digital banking antara lain:
- Pengembangan e-money server based untuk transaksi menggunakan
QR Code.
- Perluasan fitur dari mobile banking bank BJB termasuk BJB Digi yang lebih user friendly.
- Integrasi bisnis digital dengan perusahaan Fintech termasuk
e-commerce.
- Self service banking machine atau e-kiosk dan transaksi
menggunakan chat bot.
Sedangkan untuk pengembangan jangka panjang dalam
digitalisasi layanan, bank bjb akan mengoptimalkan kolaborasi dengan pemerintah
daerah dalam bentuk elektronifikasi layanan pengelolaan keuangan daerah, antara
lain digitalisasi layanan publik, digitalisasi Pemerintahan Daerah dan
mendukung program Smart City.
Beberapa program kolaborasi dengan Pemerintah Daerah yang
telah berjalan antara lain layanan Pembayaran PBB-P2, E-Channel Samsat
(E-Samsat), Tabungan Samsat (T-Samsat), Samsat Jawa Barat Ngabret/Bergerak
Cepat (SAMSAT J’bret), Samsat Banten Hebat (SAMBAT), Internet Banking Corporate
(IBC) dan Kartu Kredit Pemerintah (KKP).
"Kami meyakini di dalam setiap perubahan akan selalu ada
peluang dan tantangan untuk dihadapi. Bank BJB siap menghadapi tantangan-tantangan
baru ini dan membuktikan bahwa bank BJB merupakan bank yang adaptif dan dinamis
dalam merespon kebutuhan layanan transaksi nasabah," ujar Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi.
Sumber:
ayobandung.com