Selasa, 19 November 2019

Kasus Yang Menimpa BNI Ambon, Tak Pengaruhi Harga Saham

Sumber: google.com


Menanggapi kasus yang terjadi pada BNI Ambon, Bank BNImenyatakan bahwa itu tidak berpengaruh terhadap harga saham dari di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara nasional.

“Kalau berkaca dari kasus BNI Ambon ini sebenarnya secara nasional tidak ada permasalahan atau pengaruh langsung. Karena di bursa efek kan kita lihat skala perusahaan BNI-nya dan dari bursa efek belum ada urgensi untuk haruskah minta penjelasan langsung dari BNI Ambon atau apa. Ini mungkin masalahnya masih sebatas di cabang jadi dari sahamnya sendiri tidak ada masalah,” tukas Alberto Dachi, kepala BEI perwakilan Maluku seperti yang dilansir dari laman Mimbarrakyatnews (15/11).

Kalau harga saham turun diakui Berto, lebih ke sektoral. Sebab beberapa saham perbankan secara umum ini memang sedang mengalami turun harga sahamnya. Tapi kalau untuk pergerakan harga saham, tidak mempengaruhi secara langsung dari BNI Ambon.

“Mungkin lebih ke keadaan saja. Kondisi ekonomi itu kan kemarin sempat ada penurunan suku bunga juga gitu kan, mungkin secara jangka pendek di sektor perbankan lagi sedang turun tapi nanti biasanya secara jangka panjangnya khan bisnisnya akan pulih lagi,” ungkapnya.

Dirinya lantas menghimbau kepada para investor agar jangan terlalu panik menanggapi berita-berita seperti yang terjadi pada kasus pembobolan BNI Ambon karena tidak terkait harga saham. Kalaupun ada permasalahan apapun, dari bursa efek pasti akan meminta penjelasan langsung kepada BNI pusat.

“Tidak ada pengaruh secara signifikan baik penurunan atau peningkatan, masih normal-normal saja karena kita kan pergerakan sektornya beda, pasar modal dan perbankan. Jadi investor tidak usah panik lah. Sampai sekarang nggak ada urgensi seperti itu bahkan tidak ada suspensi perdagangan saham dan lainnya. Karena ini sifatnya mungkin lebih ke permasalahan di cabang. Kalau investor yang punya saham anjurannya jangan terlalu panik berlebihan menanggapi. Tetap tenang, sebab semua aman,” tutupnya.



BNI Ambon Mengunjungi Kemenhumkam Untuk Kemajuan Ekonomi Maluku Tumbuh Lebih Baik

Sumber: google.com


Direktur Kredit BNI, Ibu Diona bersama Stenli (Staf) melaksanakan kunjungan ke Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM (Kemenhumkam) Maluku pada Selasa (01/11).

Hal ini dilakukan agar permasalahan dalam jaringan yang terjadi di kantor BNI Ambon dapat diketahui, yang kemudian bisa meningkatkan eskpansi kredit.

Adanya kunjungan Direktur Kredit BNI Ambon ini kemudian diterima langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Priyadi dengan sangat baik.

Dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Maluku, Direktur Kredit BNI Ambon mengerti akan adanya salah satu syarat dalam pemenuhan pengajuan kredit untuk masyarakat adalah adanya kerjasama dengan notaris dibawah pengendalian Kanwil Kemenkumham Maluku.

Terkait dengan syarat (surat-surat) dalam pemenuhan pengajuan kredit, Kakanwil mengatakan bahwa hal ini nyatanya sangat penting dan butuh kerjasama dari pihak bank dalam hal ini BNI Ambon sendiri agar jelas urusannya mengenai hak maupun kewajiban yang harus ditanda tangani bersama.

Lebih lanjut Kakanwil mengatakan soal notaris beberapa waktu yang lalu telah dilakukan pelantikan majelis pengawas notaris. Yang berarti bila ada sebagain dari notaris yang nakal maka akan langsung ditindak sesuai dengan kode etik yang berlaku.

Pertemuan Kakanwil dengan Direktur Kredit BNI Ambon ini berlangsung dengan hikmat dan penuh kekeluargaan serta mendapatkan kesepakatan bersama.



Walau Direksi BNI Dirombak, Achmad Baiquni Tetap Jabat Posisi Dirut BNI

Sumber: google.com


Setelah Bank Mandiri dan Bank Tabungan Negara, kini giliran PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat siang ini (30/8/2019).

Hasilnya, Achmad Baiquni masih ditetapkan sebagai Direktur Utama BNI. Dia sebelumnya diangkat dalam RUPS BNI pada 17 Maret 2015 dan mendapat persetujuan dari OJK pada 16 April 2015.

Lahir tahun 1957, Baiquni memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S1) dari Universitas Padjadjaran dan Sarjana (S2) dari Business Management, Asian Institute of Management, Makati, Filipina.

Sebelumnya dia menjabat sebagai Direktur Keuangan BRI (2010 - 2015), Direktur Bisnis Usaha Kecil Menengah dan Syariah BNI (2008-2010), Direktur Korporasi BNI (2006 - 2008) dan Direktur Konsumer BNI (2003-2006).

Selain itu Achmad Baiquni,  RUPSLB juga memutuskan pergantian satu direktur yakni Ario Bimo menggantikan Catur Budi Harto yang diberhentikan. Ario Bimo sebelumnya General Manager (GM) BNI Cabang Tokyo, Jepang. Selain itu juga ada perombakan jabatan Direktur, meskipun mayoritas wajah lama di BNI masih bertahan.

"[BNI] Kemungkinan ada perubahan pengurus. Direksi dan Komisaris," kata Gatot di Menara BTN, Kamis (29/8/2019).

Menurut Gatot, Komisaris baru BTN Marwanto juga dipindahkan dari BNI sehingga ada posisi kosong dari jajaran Komisaris di BNI.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo sebelumnya sudah memberi sinyal kemungkinan ada pergantian direksi dan komisaris pada BBNI.




Sumber: Cnbcindonesia.com